17 September 2018
Komunikasi yang baik erat hubungannya dengan perasaan dan pikiran yang sehat. Hari ini, keluarga saya yang numpang lewat kayak iklan di film Hachi yang cuma sebiji itu pulang ke haribaan masing-masing. Ugh. Zad.
Perasaan saya? Jelas nggak karu-karuan. Kalau saya tidak memfilter semua hal yang saya ungkapkan, pengen rasanya nangis sambil melukin guling. Tapi ya apa daya, saya udah harus segera switch emotion dan berpikir mau main apa di PTS tahun ini.
Switch emotion ini saya pelajari semenjak SMP. Karena saya tidak suka jika orang lain harus terkena dampak buruk dari emosi saya yang sering berubah-ubah, sehingga saya harus tampil prima dan memberikan yang terbaik. Ketika bisa mengatur emosi dengan baik, maka komunikasi pun akan membaik seiring berjalannya waktu.
Selamat sendirian lagi :’ ndang rabio nes, gen ono sing ngancani (padahal nk suami tugas luar kota yo podo ae).