Oke, ternyata HP saya masih dalam proses perbaikan hingga detik ini, sehingga saya tidak bisa menghubungi bapak saya. Ditambah lagi dengan kondisi bapak yang sedang berkemah di tempat yang susah sinyal.
Jadi, di kesempatan kali ini, saya mau share mengenai pengalaman saya mencoba komunikasi produktif bersama bapak. Yang paling saya rasakan penting dalam komunikasi dengan bapak (dan siapapun) adalah suasana hati. Mungkin karena saya orangnya sangat mudah untuk menunjukkan suasana hati, sehingga komunikasi pun jadi kebawa mood.
Ketika saya bisa menangani suasa hati saya, atau istilahnya olah rasa , maka saya bisa lebih memilah jenis diksi yang akan saya pakai. Sama dengan olah raga, olah rasa pun akan membaik seiring latihan yang dilakukan.
Kalau bapak saya sering bilang (tuh kan, sebenernya saya Ce Es sama bapak mah), “kalau sedang marah, tahan air dalam mulutmu. Tahan terus sampai akhirnya kamu nggak marah.” Maksudnya, ketika sedang marah, jangan berbicara apapun, karena kata-kata yang keluar seringkali akan menyakiti lawan bicaranya. Dengan menahan air, akhirnya kita jadi nggak bisa ngomong hehe, dan punya lebih banyak waktu untuk berpikir, memilih dan memilah kata yang akan dikeluarkan.